Lulusan Program Beasiswa KEMBALI: Menjadi Guru

23 Februari 2023

Pada Bulan Desember yang lalu, YKIP bertemu dengan salah seorang penerima beasiswa yang telah menyelesaikan pendidikannya beberapa tahun yang lalu. Somoarta dari Sukawati mendapatkan besiswa KEMBALI saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar dan mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, belajar Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

“Sekarang saya adalah wali kelas tiga di sebuah Sekolah Dasar Negeri di Denpasar. Saya sudah bekerja beberapa tahun disini. Pada Bulan February 2022, saya diangkan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K),” Somo bercerita tentang pekerjaannya saat ini.

Menjadi penerima beasiswa

Ibu Somo telah berpulang setelah sakit pada saat Somo masih duduk di kelas empat SD. Ayahnya jatuh sakit dan hal ini menyebabkan keadaan keluarganya bertambah susah. Ayahnya sempat dirawat beberapa kali di rumah sakit, dan belum sembuh total. Saat itu, keluarga disokong oleh kakak tertuanya yang sudah bekerja purna waktu.

“Saya diberitahu bahwa saya akan menerima perlengkapan sekolah pada saat saya berada di kelas lima. Saya tidak tahu bahwa saya menjadi penerima beasiswa. Kemudian saya tahu bahwa saya menjadi salah satu siswa asuh YKIP. Sejak saat itu, saya belajar dengan keras untuk bisa mempertahankan nilai-nilai saya di sekolah. Saya sangat bersyukur bahwa saya mendapatkan beasiswa KEMBALI ini. Berkat beasiswa ini, saya bisa melanjutkan pendidikan hingga ke SMA. Kalau saya tidak mendapatkan beasiswa ini, kakak saya tentu harus bekerja sangat keras untuk membayar biaya sekolah saya.” Somo mengenang saat pertama kali ia mendapatkan beasiswa dari YKIP.

Menjadi Guru

“Saya tinggal di sebelah sekolah SD. Saya selalu meilhat para guru berinteraksi dengan anak-anak didiknya. Saya lalu menjadi tertarik dengan profesi ini. Terlebih lagi saat ibu saya masih bersama kami, beliau menyampaikan betapa senangnya jika beliau memiliki anak yang menjadi guru. Kedua hal tersebut menginspirasi saya untuk menjadi guru.”

Setelah menamatkan pendidikannya di SMA, Somo kemudia melamar beasiswa pemerintah karena ingin meraih cita-citanya menjadi seorang guru. Ia mendapatkan Beasiswa Bidik Misi dan diterima di Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha. Donaturnya saat masih di program KEMBALI, Heidi Circle, melihat semangatnya untuk belajar dan memutuskan utnuk memberikan dukungan. Heidi Circle memberikan dukungan untuk membiayai pengeluaran yang tidak dijamin oleh beasiswa Bidik Misi.

Somo lulus perguruan tinggi tahun 2019. Setelah itu, ia mengabdi sebagai guru di SDN 2 Batua. Setelah beberapa waktu, ia kemudian menjadi guru honorer di sebuah sekolah negeri di Denpasar. Ia menjadi wali kelas selama beberapa waktu sebelum diangkat menjadi ASN tahun kemarin.

“Menjadi guru adalah sebuah profesi yang sangat menantang. Anda harus sangat sabar mengahdapi karakter siswa yang bermacam-macam. Salah satu tugas guru adalah mengajar, namun yang tidak kalah penting adalah menjadi contoh bagi para siswa. Kewajiban seorang guru adalah membantu mengarahkan para siswa untuk mencapai masa depan yang lehih baik. Dengan itu juga memberikan dampak yang baik bagi bangsa dan negara.” Somo bercerita tentang pekerjaannya.

Pendapat Somo mengenai beasiswa yang diperolehnya adalah sebagai berikut: ” Saya sangat bersyukur atas kebaikan hati para donatur yang memberikan saya beasiswa melalui YKIP. Jika saja saya tidak terpilih menjadi penerima beasiswa KEMBALI, saya tidak bisa menjadi saya yang sekarang. Saya sangat berterima kasih atas hal itu. Sayapun sadar bahwa saya tidak dapat membalas kebaikan hati dari para donatur, tapi saya bisa meneruskan kebaikan hati tersebut dengan cara membantu muri-murid saya untuk menggapai mimpi mereka.”

Di Bali, ada banyak anak-anak yang memiliki potensi besar seperti Somo namun memerlukan dukungan untuk dapat menyelesaikan pendidikan mereka. Apakah Anda berniat membantu mengentaskan kemiskianan di Bali dengan memberikan dukungan di bidang pendidikan? Mari bantu mereka disini.