Cerita Siswa KIDS: Izzul dan Seni Bernuansa Jepang

07 Januari 2022

Izzul, salah satu siswa dalam Program Beasiswa KIDS, program beasiswa untuk anak korban bom Bali, tertarik dengan seni rupa yang bernuansa Jepang.  Sejak kecil, Izzul menekuni kegemarannya menggambar Manga. Kini kegemarannya membawanya menjadi anggota Japanese Community di kampusnya. Selain itu, ia juga mulai mengikuti berbagai macam perlombaan.

“Sejak di Sekolah Dasar, saya tertarik dengan Kebudayaan Jepang, terutama Anime dan Manga. Saya mulai menggambar Manga dan setelah beberapa tahun, saya muali mengembangkan OC (original Character). Seringkali saya menggunakan kertas HVS kakak saya yang didapat dari YKIP. Entah berapa rim kertas yang sudah saya pakai,” kata Izzul mengenang masa kecilnya.

Mengikuti Perlombaan Digital Art

Setelah bertahun-tahun menggambar Manga diatas kertas, Izzul kemudian diperkenalkan pada seni digital di kampusnya. Ia kemudian meminta pada ibunya untuk dibelikan peralatan menggambar digital. Dengan peralatan baru ditangannya, Izzul kemudian bisa meningkatkan kemampuannya untuk membuat karya seni digital. Ia tidak hanya mengikuti berbagai kompetisi didalam dan luar kampus, ia juga mulai bekerja sebagai freelancer. Ia mendapatkan juara ketiga dalam perlombaan komik strip di kampusnya. Pencapaian terbesarnya adalah mendapatkan juara ketiga dalam kegiatan Nikeba Matsuri yang dilaksanakan Politeknik Negeri Bali, kegiatan yang diikuti oleh peserta dari seluruh Bali.

“Saya mendengar berita mengenai lomba membuat maskot Nikeba Matsuri di komunitas Japan Community di kampus. Saya tertarik untuk mengikuti, namun awalnya saya ragu-ragu karena saya sedang mengerjakan pekerjaan freelance yang tenggat waktunya sangat berdekatan dengan waktu perlombaan. Teman-teman saya mendorong saya untuk mengikuti perlombaan dan UKM telah menyiapkan semuanya, termasuk biaya pendaftaran lombanya. Saya pikir perlombaan tersebut cukup manrik untuk menambah pengalaman. Saya hanya memiliki waktu semalam menyiapkan maskot untuk perlombaan tersebut. Saya sangat terkejut pada saat pengumuman, saya masuk enam besar. Saya kemudian diundang ke Politeknik Negeri Bali untuk mengikuti putaran final. Saya tidak berharap masuk ke tiga besar karena saya tidak terlalu mempersiapkan diri pada perlombaan ini. Saya luar biasa bahagia ketika juri mengumumkan bahwa saya mendapatkan juara ketiga”.

Izzul sekarang sedang menempuh semester tujuh dan baru saja menyelesaikan Praktek Kerja Lapangannya. Ia sedang mempersiapkan tugas akhirnya. Izzul sedang mempersiapkan game berbasis android yang juga bisa digunakan untuk mempelajari sejarah. Sebuah proyek yang sangat menarik.

YKIP mendoakan yang terbaik untuk study Izzul dan kami menantikan Izzul lulus dan melanjutkan pengembangan game bermuatan pendidikan.