Program Beasiswa KIDS : Aldi Menjadi Sarjana Psikologi

11 April 2023

Sebuah berita bahagia datang dari Program Beasiswa KIDS. Aldi, salah satu penerima beasiswa, menyelesaikan pendidikannya di  Universtas Muhammadiyah Malang, jurusan Psikologi. Ia lulus dengan nilai 3.58. Upacara wisuda dilaksanakan pada tanggal 23 Februari di UMM Dome, Malang.

Aldi dari Program Beasiswa KIDS: Mengikuti Jejak sang Ibu

Aldi adalah anak kedua di keluarganya. Pada saat ia berumur setahun, ia kehilangan ayahnya dalam peristiwa Bom Bali di bulan oktober 2002. Aldi dibesarkan oleh ibunya, seorang psikolog yang sempat bekerja sebagai guru BK di sebuah sekolah menengah di Denpasar. Bersama Ibu dan kakaknya, Aldi tinggal di bersama kakek dan neneknya di Denpasar. Aldi mendapatkan beasiswa dari YKIP sejak ia duduk di taman kanak-kanak.

Masa sekolahnya di SD hingga SMA dihabiskan di Kota Denpasar. Pada saat itu, Aldi aktif berkesenian. Ia sangat suka menyanyi dan berhasil memenangkan beberapa kompetisi menyanyi. Aldi juga bisanya bernyanyi pada saat YKIP mengadakan acara gathering untuk keluarga program beasiswa KIDS. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Denpasar, Aldi berniat untuk mengikuti jejak kakaknya bersekolah di Sekolah Kedinasan dan menjadi pegawai pemerintah.

“Sebelum saya melamar ke sekolah kedinasan tersebut, Ibu menanyakan kepada saya mengenai apa yang akan saya lakukan jika tidak diterima disana. Saya sampaikan bahwa saya ingin melanjutkan ke universitas. Sebagai seorang psikolog dan guru BK, ibu saya memberikan saran untuk melanjutkan di Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, atau Psikologi. Hal ini karena saya sangat suka bertemu dengan orang baru dan suka mengamati. Pada saat itu saya sampaikan bahwa saya akan mengambil jurusan psikologi. Mungkin hal ini juga dipengaruhi oleh figur Ibu yang berlatar belakang psikolog.” Aldi menjelaskan pilihannya untuk belajar psikologi.

Mempelajari Psikologi: Banyak yang berubah dari Aldi

Aldi awalnya merasa cukup kecewa bahwa ia tidak dapat melanjutkan pendidikannya di sekolah kedinasan, tapi ia membuat keputusan yang tepat. Ia menikmati belajar psikologi.  Aldi sebenarnya tidak terlalu suka membaca, dan itu menjadi salah satu hambatan baginya dalam belajar. Karenanya, ia menggunakan sumber-sumber pembelajaran lain seperti video dan podcast mengenai materi yang ia pelajari.

Aldi merasa bahwa apa yang dipelajari sangat relevan dengan apa yang terjadi di keseharian. Ia dapat mempelajari karakter seseorang bahkan pada saat pertama bertemu. Ia juga dapat menempatkan diri di posisi yang netral pada saat menemui suatu permasalahan. Ia bisa menilai masalah dari berbagai sisi.

“Belajar psikologi juga membawa perubahan besar pada hidup saya. Saat saya kehilangan ayah saya pada usia yang sangat muda, saya belum bisa menerimanya hingga bertahun tahun. Sejak awal ibu saya memberitahu mengenai PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dimana saya memiliki gejala-gejala tersebut karena trauma yang telah saya alami. Meskipun saya menyadari bahwa saya mengalami hal itu, saya tidak bisa mengatasinya dengan tuntas. Kemudian saya mempelajari hal ini dengan lebih mendalam selama kuliah. Sekarang saya bisa mengatasi PTSD ini.” Aldi bercerita mengenai bagaimana kuliah psikologi mengubah hidupnya.

“Saya sangat bersyukur bahwa saya bisa melanjutkan pendidikan saya hingga lulus universitas. Hal ini karena kebaikan para donatur di program beasiswa KIDS. Sekali lagi, terima kasih banyak. Saya berharap program-program beasiswa YKIP dapat berlanjut kedepannya. Bagi adik-adik di program beasiswa YKIP, saya ingin sampaikan untuk selalu semangat  apapun terjadi sekarang, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Jangan menyerah karena hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha,” Aldi menutup percakapan.

YKIP bangga akan segala pencapaian Aldi dan berharap yang terbaik bagi Aldi di masa depan. Kami juga ingin berterima kasih kepada semua donatur yang telah mendukung Program Beasiswa KIDS sejak tahun 2002.