Inovasi pada Pembuatan Pangan: Cerita Cantika

28 April 2025

Cantika, salah satu siswa di Program Beasiswa KIDS, saat ini sedang menempuh penidikan di bidang Teknologi Pangan di Universitas Udayana. Ia telah menyelesaikan PKL selama lima bulan dari September 2024 hingga Januari 2025 di sebuah produsen pai susu yang cukup terkenal di Bali. Berkesempatan belajar di departemen Quality Control, ia mendapatkan kesempata untuk melihat dan belajar setiap tahapan produksi, dari membuat pai hingga mengawasi pengemasan untuk memastikan kualitas produk setelah produksi dilaksanakan.

Setelah menyelesaikan magangnya, Cantika menyiapkan laporan kegiatan magang. Dengan latar belakang Teknologi Pangan, ia memfokuskan diri untuk menambah nilai gizi pada makanan. Selain itu, ia juga menawarkan solusi yang berkelanjutan untuk mengurangi sampah makanan. Hal ini dilakukan dengan cara menggunakan pai yang tidak lulus quality control karena bentuk yang kurang sempurna menjadi produk baru yang dapat dijual.

Menambah nutrisi produk Pie Susu

Pie susu adalah makanan yang sangat terkenal di bali. Dengan kulit pie yang renyah namun lembut dan isian manis, makanan ini sangat disukai oleh masyarakat Bali maupun pendatang yang berkunjung ke Bali. Dengan ukurannya yang kecil, menjadikannya pilihan bagi siapapun yang ingin menghindari kerepotan memotong kue serta membersihkan remahan yang jatuh, namun tetap dapat merasakan kelezatan makanan ini. Pie susu juga terkenal sebagai oleh-oleh khas Bali yang menempatkannya pada temapt spesial di kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.

Pie susu adalah kudapan yang sangat enak. Ia sangat populer dan memiliki berbagai rasa. Beberapa produsen membuat kreasi dengan mengganti rasa isian menjadi cokelat, keju, maupun vanilla, disamping juga tetap membuat versi aslinya dengan rasa susu. dengan berbagai jenis baru yang telah diterima di masyarakat, saya yakin masih ada peuang untuk berinovasi, tidak hanya pada rasanya, tapi juga pada nilai gizinya. Pie ini sangat kaya dengan protein, karbohidrat, dan lemak. Saya berinisiatif untuk membuat pie dengan protein dan lemak yang lebih tinggi, namun karbohidrat yang lebih rendah. Saya juga menambahkan antioksidan di pie-nya.” Cantika menjelaskan tentang peningkatan gizi yang menjadi proyeknya.

Untuk mewujudkan idenya, Cantika menambahkan beberapa bahan tambahan ke resep pie susunya. Ia menambahkan tepung biji labu pada adonan pie. Untuk isiannya, Cantika menambahkan antioksidan berupa tepung kulit kopi (cascara).

Mengurangi Sampah Makanan Dengan Inovasi Kreatif

Saat proses produksi, tidak semua pie bisa melewati quality control. Sebagian besar terjadi karena bentuknya yang tidak sempurna. Pie yang hanya mengalami sedikit kerusakan bisa dikemas ulang, namun ayng mengalami kerusakan parah biasanya dibuang. Dengan produksi yang besar setiap harinya, jumlah sampah makanan yang dibuang pun sangat besar. Untuk mengatasi masalah ini, Cantika menawarkan solusi inovatif yang bertujuan untuk meminimalisir sampah makanan.

“Saya menyarankan untuk membuat es krim dan crumble brownies dari pie susu yang tidak lulus quality control. Kedua makanan ini sangat populer, dan dengan menambahkan pie susu ke kudapan ini, kita bisa mengurangi sampah makanan. Sekarang kita menghadapi masalah sampah makanan yang cukup serius, semoga hal ini bisa menjadi solusi untuk mencegah masalah ini menjadi lebih besar.”

Cantika menyelsaikan magangnya dengan sebuah presentasi yang menawan. Ia juga membawa contoh produk yang telah ia buat untuk dicoba oleh para penguji. Ia mendapat sambutan yang baik dan antusias dari para penguji.

“Saya senang sekali bahwa saya dapat menyelesaikan magang saya serta bisa memberikan masukan untuk memperkaya gizi produk dan mengurangi sampah makanan,” kata Cantika dengan bangga. “Saya mendapatkan umpan balik yang baik dari manager produksi dan tentunya ada masih banyak ruang untuk perbaikan. Saya harapkan suatu saat nanti produk-produk ini bisa di lanjutkan untuk dikembangkan serta diproduksi secara masal nantinya untuk dijual.”

YKIP sangat berbabgga hati atas pencapaian yang telah didapatkan oleh cantika. Ia telah kembali ke kampus dan kini mempersiapkan diri untuk penelitian dan tugas akhirnya. Kami berharpa yang terbaik untuk pejuangan Cantika selanjutnya.