“In vain you acquired knowledge if you have not imparted it to others.” – Deuteronomy Rabbah.
Setelah menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang Kesehatan Masyarakat, Darsana memilih jalan mengabdikan ilmunya untuk masyarakat. Sekarang ia bekerja di East Bali Poverty Project (EBPP), salah satu rekanan YKIP yang berlokasi di Desa Ban, Karangasem. Selain kesibukannya di EBPP, Darsana menggunakan waktunya untuk mengembangkan beberapa program.
“Saya pikir ilmu yang saya dapatkan di universitas seharusnya diabdikan untuk membantu orang banyak.” kata Darsana saat menyampaikan alasan dibalik program-program yang ia kembangkan. Saat ini, Darsana membagikan ilmunya melalui wadah MEDIK (Media Edukasi dan Informasi Kesehatan).
Ada tiga kegiatan MEDIK yang dipelopori oleh Darsana yaitu : “Catatan Kesehatan Sepekan”, “Kak Mentoring Dong”, dan sebuah program yang bekerjasama dengan Yayasan Seratus Hari Pertama untuk mencegah stunting pada anak di Karangasem. “Catatan Kesehatan Sepekan” adalah informasi kesehatan yang dibuat dalam bentuk infografis. Darsana memilih informasi kesehatan dalam sepekan lalu menyajikannya dalam sebuah infografis.
“Berita terkini tentang kesehatan adalah sama pentingnya dengan kesehatan itu sendiri. Dengan menggunakan media infografis ini, saya berharap akan ada lebih banyak lagi orang yang peduli tentang kesehatannya dan menjadi lebih sehat. Orang-orang sehat membentuk komunitas yang sehat,” Darsana menjelaskan tentang program informasi kesehatan ini.
Program lain yang dimulainya adalah “Kak Mentoring Dong”. Sesuai dengan namanya, program ini merupakan program mentoring yang membantu mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat untuk dapat mendapatkan hasil terbaik dari studinya dengan bantuan dari para mentor. Ini merupakan kegiatan sukarela dimana para mentor meluangkan waktunya untuk membantu para mentee (mahasiswa) selama satu semester. Sekarang kegiatan ini sudah memasuki sesi keempat. Para mentor berasal dari seluruh Indonesia. Tujuan dari program ini adalah untuk membantu para mahasiswa menghadapi permasalahan yang muncul selama masa kuliah dan memperluas jejaring pergaulan dan pertemanan.
Darsana berharap dengan mendapatkan bantuan pada saat kuliah mahasiswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk terlibat di masyarakat, menemukan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat serta membagikan ilmu yang dimilikinya. Darsana juga berharap program ini dapat diadopsi oleh universitas-universitas dan mereka memiliki program mentoringnya sendiri.
Selain menggunakan waktunya untuk MEDIK, Darsana juga memiliki proyek baru yang bertajuk “Tak Ada Limbah Masker di Kotaku”. Menargetkan pengurangan sampah masker di tempat umum, program ini mengajak relawan untuk membersihkan lingkungan dari sampah masker. Relawan yang menemukan sampah masker di tempat umum akan mengambil sampah tersebut dan membuangnya ke tempat sampah yang tersedia. Sesi pertama dari kegiatan ini telah berakhir pada bulan Desember 2020, dan akan dilanjutakan pada tahun 2021 bersama para relawan.
Ketika ditanyakan mengenai beasiswa dari YKIP, Darsana berkata: “YKIP dan Inspirasia Foundation adalah jembatan antara saya dan mimpi-mimpi saya. Sebelum mendapatkan beasiswa, saya tidak pernah bermimpi untuk melanjutkan pendidikan hingga ke universitas. Saat diberikan kesempatan, saya melakukan yang terbaik. Terima kasih YKIP dan Inspirasia Foundation. Kalian telah membantu saya untuk mencapai mimpi saya. ”
YKIP sangat bangga menjadi bagian dari perjalanan Darsana. Kami harap Darsana akan melanjutkan program-programnya dan menjadi sumber cahaya bagi orang lain. Semoga sukses Darsana.