Cerita Alumni: Kembali ke Desa dan Membantu Anak-anak Belajar

26 Agustus 2021

Orang tua Sujani tidak pernah bermimpi bahwa putrinya akan bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Saat ia masih duduk di bangku SMA, kondisi ekonomi keluarganya sedang dalam keadaan yang tidak begitu baik. Sangat susah bagi keluarganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk membayar uang sekolah Sujani untuk bisa melanjutkan sekolahnya.

Saat duduk di kelas 11, Sujani menerima Beasiswa KEMBALI dari YKIP. Hal itu merupakan hal besar bagi keluarganya. Beasiswa yang didapat mencakup uang sekolah, seragam, peralatan sekolah, dan sepatu. Ia bahkan mendapatkan uang transportasi untuk ke sekolah. Beasiswa ini membawanya lulus SMA.

Saat berada di kelas 12, Sujani mengikuti Lokakarya Perencanaan Karier Anak Muda yang diselenggarakan oleh YKIP. Dari sini ia mengetahui bahwa ada kesempatan bagi siswa asuh YKIP untuk meneruskan pendidikan di Campuhan College. Sujani mengambil kesempatan tersebut dan setalah lulusa SMA ia pindah ke Asrama Campuhan College di Ubud. Ia belajar Desain Komunikasi Visual selama setahun.

“Itu merupakan sebuah perubahan yang sangat besar dalam hidup saya. Saya meninggalkan desa kelahiran saya dan melanjutkan kuliah di tempat yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya tidak hanya belajar desain disana, saya juga belajar banyak soft skill yang sangat berguna bagi kehidupan saya”. Kata Sujani bercerita tentang masa belajarnya.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Campuhan College, Sujani melanjutkan belajar Bahasa dan Sastra inggris di Universitas Mahasaraswati. Sembari belajar, Sujani bekerja sebagai kasir di sebuah usaha percetakan untuk membiayai kuliahnya. Setelah menyelesaikan studinya, Sujani kemudian bekerja sebagai resepsionis di sebuah Spa di dearah Bangkiang Sidem, Ubud.

Sayangnya, Covid-19 memberikan pukulan berat kepada sektor pariwisata . Dengan tidak adanya algi orang berlibur ke bali, spa tempat sujani bekerja harus ditutup. Sujani akhirnya memutuskan untuk kembali ke desanya di Karangasem. Disana ia menyadari bahwa da banyak anak-anak, terutama mereka yang masih kecil berjuang dengan keras untuk belajar secara daring. Ia kemudian memutuskan untuk membantu anak-anak tersebut untuk belajar dengan cara menyediakan sebuah tempat dimana anak-anak kecil dapat belajar dengan hanya membayar sedikit uang. Kini ada 12 anak yang belajar dengan Sujani setiap harinya.

“Pandemi ini membuat kehidupan jadi amat sulit, dan mempengaruhi para siswa beserta keluarganya. Saya ingin membantu mereka dengan keahlian serta waktu ayng saya miliki. Saya berharap ini dapat membantu mereka”. Sujani menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukannya.

Saat ditanyakan mengenai apa arti beasiswa YKIP untuknya, Sujani menjawab: “Bagi saya, YKIP dan beasiswa yang saya terima menjadi jembatan untuk masa depan yang lebih baik. Jika saya tidak mendapatkan beasiswa tersebut, saya tidak mungkin melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi. Saya bisa menyelesaikan pendidikan saya serta mendapatkan pelatihan selama setahun karena beasiswa yang saya dapatkan dari YKIP. Terima kasih untuk YKIP dan donatur yang telah mendukung pendidikan saya saat saya masih di SMA.”

Kami sangat bangga pada Sujani dan kegiatannya membantu anak-anak di desanya. YKIP berharap yang terbaik untuk masa depan Sujani. Anda dapat membantu anak-anak seperti Sujani dengan berdonasi pada Program Beasiswa KEMBALI YKIP.