Berbagi Cerita Kehidupan Penerima Beasiswa KIDS

23 Oktober 2023

Pada tanggal 23 September 2023, YKIP mengadakan kegiatan gathering bagi penerima Beasiswa KIDS dan lulusan program di istana Taman Jepun, Denpasar.  Pada tahun 2021, YKIP berencana untuk melaksanakan kegiatan ini, mengikuti jadwal pelaksanaan kegiatan setiap lima tahun. Namun karena kondisi pandemi, kegiatan ini diundur hingga kondisi memungkin untuk dilaksanakan. Setelah Pemerintah Republik Indonesia menghentikan pembatasan kegiatan, YKIP melaksanakan kegiatan untuk para penerima beasiswa tahun ini.

Kegiatan gathering tahun ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan pada tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun yang telah lewat, YKIP mengundang para penerima beasiswa dan orang tua mereka. Tahun ini, kegiatan mengambil tema “Temu Kangen” dimana YKIP hanya mengundang penerima beasiswa saja. Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya untuk bertemu dan menikmati kegiatan dengan sesama penerima beasiswa, namun juga untuk berbagi cerita antara penerima beasiswa setelah mereka menyelesaikan pendidikan mereka.

Awal mula Program Beasiswa KIDS

Selain menundang semua penerima beasiswa KIDS, YKIP juga mengundang beberapa mantan petugas pada program beasiswa KIDS dan para relawan dalam program beasiswa ini. Sara Pramana, Vivie Maya Sovianti, dan Nur Vitria, sebagian dari relawan di awal saat program ini dimulai menghadiri kegiatan ini. Bapak Mark Keating salah satu pendukung program KIDS di awal pendirian Program KIDS, dan Ibu Rucina Ballinger, CEO YKIP pada saat awal program ini dilaksanakan, meluangkan waktunya untuk  hadir. Selain itu, ada dua lulusan program dari Jawa yang datang pada kegiatan tersebut.

Pada bagian pertam kegiatan gathering, Sara, Vivie, dan Vitri membagikan cerita mereka mengenai bagaimana Program beasiswa KIDS diinisiasi. Mereka bercerita tentang para penidri Yayasan KIDS (kini telah bubar), berniat untuk membantu para korban. Pasangan dari para korban meninggal menyampaikan bahwa hal yang paling mereka butuhkan adalah bantuan pendidikan bagi anak-anak mereka. Sara, Vivie, Vitri dan relawan lainnya kemudian memulai kegiatan untuk mengumpulkan data-data anak para korban meninggal dan menggalang dana untuk pendidikan mereka. Yayasan KIDS berkomitmen untuk bisa membantu para siswa tersebut untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Bapak Mark Keatinge juga membagikan ceritanya mengenai bagaimana anak-anak Sekolah menggunakan uang yang mereka kumpulkan dari kegiatan penggalangan dana dengan cara menjual kalender untuk membantu program beasiswa KIDS. Saat Pak Mark bertemu dengan Sara dan Rucina, Beliau memutuskan untuk memberikan dana tersebut untuk kegiatan beasiswa KIDS. Donasi sebesar USD 5,000 tersebut menjadi donasi awal untuk program beasiswa KIDS. Saat Pak Mark menyalurkan donasi tersebut, kolaborasi antara Yayasan KIDS dan YKIP baru saja dimulai. Yayasan KIDS melaksanakan kegiatan operasional, semenara YKIP akan melaksanakan penggalangan dana. Setelah Yayasan KIDS dibubarkan pada tahun 2013, YKIP mengambil alih program beasiswa KIDS dan melanjutkan komitmen tersebut.

Cerita kehidupan penerima beasiswa

Bagian kedua dari kegiatan ini, penerima beasiswa membagikan cerita kehidupan mereka. Momen ini sangat mengharukan. Siswa-siswa yang lebih tua menceritakan kenangan mereka tentang tragedy bom bali dan bagaiman hal tersebut mempengaruhi Pendidikan mereka. Kami paparkan beberapa cerita dari Penerima Beasiswa KIDS.

Alifia, penerima beasiswa tertua membagikan ceritanya. “ Saat kejadian itu, saya sedang belajar di semester tiga, Universitas Brawijaya. Yah saya menginggal pada kejadian tersebut. Ia adalah tulang punggung keluarga. Saat itu, ibu saya bekerja sebagai penjahit.  Saya merasa putus asa, ban berpikir bahwa saya tidak bisa melanjutkan study saya. Saya juga khawatir melihat keadaan adik saya yang pada saat itu sendang menempuh Pendidikan di SMA. Saya berpikir untuk berhenti kuliha dan mulai bekerja untuk membantu ibu saya bekerja. Kemudian, saya mendapatkan beasiswa dari KIDS hingg berhasil menyelesaikan Pendidikan saya di universitas. Saya berterima kasih banyak atas dukungan yang diberikan kepada saya. Saat ini, saya bekerja sebagai guru matematika di sebuah SMA di Panji.”

Rai, anak kedua dari tiga bersaudari menceritakan kehidupannya. “Saat ayah saya meninggal, ibu saya sangat khawatir terhadap keberlangsungan pendidikan kami. Beliau tahu persis bahwa pendidikan sangat penting untuk kehidupan kami di masa depan. Namun, keadaan memaksa beliau berjuang dengan sangat keras untuk menghidupi ketiga putrinya. Beliau sangat putus asa pada saat itu, hingga terpikir untuk mengirimkan kami ke Panti Asuhan agar tetap bisa bersekolah. Saat itu saya mengalami gangguan konsentrasi yagn mengganggu proses belajar saya, mungkin karena trauma oleh tragedi tersebut. Saya beruntung karena mendapatkan dukungan yang begitu besar dari YKIP dan KIDS. Tidak hanya membiayai pendidikan kami, namun KIDS membantu kami untuk menciptakan memori-memori indah dalam kehidupan kami. Perayaan ulang tahun pertama di keluarga kami diselenggarakan oleh KIDS, dan kami merayakan bersama dengan para siswa lain yang juga menerima Beasiswa KIDS.” Rai kini bekerja sebagai perawat di sebuah klinik kulit dan kecantikan.

Idat, sekarang bekerja sebagai UI-UX designer, membagikan ceritanya, “Saya tidak mengingat kejadian tragedi itu dengan jelas. Saya masih sangat kecil pada saat kejadian tersebut dan tidak sepenuhnya mengerti bahwa terjadi bencana kemanusiaan. Ibu saya memilih untuk tidak menceritakan mengenai ayah saya yang meninggal pada serangan teroris. Saat saya sudah duduk di sekolah dasar, ibu Saya baru memberi tahu saya cerita yang sebenarnya. Saya tidak merasakan kesedihan mendalam pada saat itu, dan melihat ketabahan ibu saya, saya menjadi lebih mudah untuk merelakan hal itu. Setiap tahun, YKIP menyelenggarakan kegiatan untuk kami anak-anak korban bom bali. Saat mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, saya tidak merasa sedih. Saya malah mersa senang karena bisa bertemu dengan teman-teman sesama penerima beasiswa. Saya menyadari bahwa kami semua adalah korban dari insiden yang begitu tragis, tapi YKIP dan KIDS menyadarkan kita bahwa kita tidak perlu terlarut dalam kesedihan. Mereka mendorong kita untuk menemukan kebahagiaan dalam hidup ini. ”

Kegaitan Temu Kangen dengan para penerima beasiswa KIDS memberikan kita banyak pelajaran berharga mengeni hidup mereka. Cerita yang dibagikan menginspirasi dan memoticvasi kita untuk bisa mencapai masa depan yang lebih cerah. Terima kasih banyak kepada para peserta, semoga kita dapat bertemu lagi dalam kegiatan selanjutnya.