Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA, penerima beasiswa KEMBALI menjalani kehidupan baru mereka. Sebagian dari mereka langsung bekerja, semetara lainnya melanjutkan pendidikan, dan beberapa diantara mereka mewujudkan mimpinya untuk meraih gelar dari Universitas.
YKIP menawarkan beberapa beasiswa universitas kepada lulusan program KEMBALI, namun sayangnya, beasiswa yang ditawarkan jumlahnya tidak sebbanding dengan jumlah siswa yang ingin melanjutkan pendidikan mereka di universitas. banyak dari lulusan program KEMBALI yang tetap melanjutkan pendidikan mereka dengan pembiayaan yang mereka usahakan sendiri. Kami akan membagikan cerita dari Zahwa, Anggreni, dan Sujana yang melanjutkan pendidikannya diluar beasiswa yang ditawarkan oleh YKIP.
Zahwa berasal dari sebuah keluarga sederhana di pulau kecil dekat Denpasar. Ia mendapatkan beasiswa KEMBALI sejak duduk di bangku SMP. Ia kemudian melanjutkan di SMK jurusan perkantoran.
Sejak kecil, Zahwa bercita-cita untuk menuntut ilmu di universitas. Ia sangat tertarik pada psikologi dan ingin menjadi guru BK. Setelah mencari informasi dari berbagai sumber, ia akhirnya memutuskan untuk melamar di Universitas Pendidikan Ganesha di Singaraja, jurusan Pendidikan Konseling sebagai pilihan pertamanya. Selain itu, karena sejak kecil tumbuh dekat dengan para nelayan, Zahwa juga tertarik pada dunia perikanan. Karena itu ia memilih Akuakultur sebagai pilihan keduanya.
Saat melamar di Undiksha, Zahwa juga melamar beasiswa KIP Kuliah yang dibiayai oleh pemerintah Republik Indonesia.
Setelah melewati ujian masuk, Zahwa akhirnya diterima di jurusan akuakultur. ia kemudian pindah ke Singaraja, Bali Utara, untuk melanjutkan pendidikannya. Ia juga mendapatkan beasiswa KIP Kuliah yang diidam-idamkannya. “Saya sangat senang mendapatkan kesempatan untuk belajar akuakultur. Pelajarannya sangat berbeda dengan jurusan yang saya pilih di SMK, namun saya mengakalinya dengan belajar lebih awal sebelum perkuliahan di mulai. Saya selalu membaca modul malam sebelumnya.”
“Saya sangat berterima kasih atas beasiswa KEMBALI yang saya terima selama bersekolah di SMP dan SMK. Karena biaya sekolah saya sudah dibiayai oleh YKIP, ibu saya bisa mengumpulan uang untuk saya berkuliah dan menggunakannya untuk membayar biaya-biaya yang tidak ditanggung oleh beasiswa pemerintah. Terima kasih banyak atas beasiswa yang telah diberikan kepada saya. Saya berjanji akan menyelesaikan pendidikan saya tepat waktu dan mejadi seorang ahli akuakultur.”
“Sejak kecil, saya selalu ingin menjadi guru. Saya merasa bahwa profesi tersebut sangat menyenangkan karena akan membantu generasi muda untuk mendapatkan pengetahuan serta keahlian yang mereka parlukan untuk mencapai masa depan yang lebih cerah.”
Anggreni berasal dari Desa Seraya di bagian timur Bali, menjadi penerima beasiswa KEMBALI sejak ia duduk di sekolah dasar. Dengan dedikasi serta kerja kerasnya, ia bisa memperthahankan beasiswa KEMBALI hingga ia menamatkan pendidikannya di SMA. Ia juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di sekolahnya. Kerja kerasnya akhirnya terbayar dengan lulus SMA dengan nilai yang memuaskan.
Awalnya, ia ingin menjadi guru SMK, dan mencari kampus yang memberikan pelatihan terhadap guru kejuruan. Namun kampus yang menawarkan jurusan tersebut sangat jauh dari rumahnya. Karenanya ia kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Karangasem.
Anggreni sangat menikmati pelajarannya di kampus. Kecintaannya pada kegiatan mengajar membuatnya semakin menyukai pelajaran yang diterimanya di kampus. Selain mengikuti kelas, Anggreni juga mengambil berbagai kesempatan untuk memperluas pertemanan dengan orang-orang dari jurusan atau bisang studi lainnya. Ia sangat optimis bahwa masa pendidikannya selama delapan semester kedepan akan menyenangkan dan penuh makna.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada YKIP yang telah membantu pendidikan saya. Beasiawa yang saya terima saat masih duduk di bangku sekolah membantu saya untuk menyelesaikan pendidikan saya. Demikian juga atas tunjangan transportasi yagn saya terima setiap triwulan. Uang tersebut saya simpan utnuk membiayai kuliah saya sekarang,” kata Anggreni.
Ia juga sedang melamar beasiswa KIP Kuliah dan sedang menunggu pengumuman.
Apakah Anda ingat dengan Jana, salah seorang siswa asuh YKIP di Kabupaten Bangli? Kami sempat membagikan ceritanya saat mengikuti kegiatan Pramuka di Jakarta pada tahun 2023. Sekarang, ia mengejar mimpinya utnuk menjadi seorang arsitek di Universitas Warmadewa.
Jana berasal dari sebuah desa tua di Kabupaten Bangli. Desanya merupakan salah satu desa tertua disana dan memiliki arsitektur yang sangat unik. Lahir dan besar di tengah bangunan dan arsitektur yang unik, Jana menjadi sangat tertarik dengan arsitektur. Ia kemudian bertekad untuk menjadi seorang arsitek di masa depan.
Pada bulan April, ia mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dan melamar untuk beasiswa KIP Kuliah. Ia memulai perkuliahan pada bulan September dan menerima beasiswa seminggu setelah ia memulai kuliahnya. Selain berkuliah, ia juga bekerja paruh waktu di sebuah kantor kontraktor di Kabupaten Badung.
“Saya bercita-cita menjadi arsitek yang sukses suatu hari nanti. Ini juga yang mendorong saya untuk bekerja paruh waktu sembari kuliah meskipun saya mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Saya sangat bersemangat untuk menjalani kuliah saya selama delapan semester kedepan dan akan belajar dengan sungguh-sungguh sampai nanti saya lulus menjadi sarjana. Nanti saya ingin menggunakan ilmu saya untuk memperbaiki infrastruktur di desa saya, Saya berharap dapat bekerjasama dengan pemerintah desa dan memperbaiki beberapa bagian dari desa tanpa merusak tata letak bersejarahnya,” Jana membagikan cerita tentang rencananya setelah lulus kuliah.
YKIP sangat bangga melihat siswa sisiwi seperti Jana, Zahwa, dan Anggreni yang begitu bersemangat untuk melanjutkan pendidikannya. Mari berikan semangat pada mereka agar bisa mencapai cita-cita mereka!
Untuk mendukung Program Beasiswa KEMBALI, silakan klik disini.